Rabu, 07 Januari 2009 Faisal

Karya NN
Disadur untuk yang membutuhkan


Kisah seorang ibu tua renta yang tabah.

Suatu ketika si ibu melakukan perjalanan dengan menumpang perahu layar dari 
daratan tempat kediamannya menyeberangi lautan menuju suatu daerah dimana 
anaknya sedang menuntut ilmu. Ditengah perjalanan, perahu tiba-tiba datang 
badai dan ombak yang sangat ganas menghempaskan perahu, sehingga perahu 
layar tersebut berjalan tak tentu arah terbawa ombak. Melihat kejadian 
tersebut, semua penumpang kecuali ibu ini, berteriak-teriak histeris karena 
ketakutan, ada yang mencari pelampung, ada yang saling berpelukan dengan 
anggota keluarga dan teman seperjalanan dan ada juga yang sudah meloncat ke 
air untuk berusaha berenang mencari pantai dilautan yang tidak kelihatan 
tepiannya. Sang nakhoda tetap berusaha mengendalikan perahu layar tersebut 
semampunya dengan harapan jangan sampai perahu itu terbalik dan tenggelam.

Dalam keadaan yang sudah kacau balau tersebut, si ibu tetap duduk dengan 
tenang sambil sesekali menengadahkan wajah dan tangannya ke atas dengan 
bibir komat-kamit. Seorang awak kapal ternyata memperhatikan si ibu tua itu 
dan kemudian ia mendekati seraya berkata :" Ibu... apa yang sedang engkau 
lakukan, mengapa ibu diam saja dan tidak berusaha untuk menyelamatkan diri 
.."? Lalu sang ibu memndang awak kapal itu dengan senyum yang sangat ikhlas 
dan tenang, lalu dia berkata :" apakah yang dapat aku lakukan disaat 
seperti ini.."? Awak kapal menjawab :" pergilah cari pelampung atau 
masuklah ke sekoci bersama dengan penumpang yang lain" Si ibu kembali 
bertanya.." apakah dengan kondisiku yang sedemikian ini akan mampu berebut 
pelampung atau mampu bertahan untuk saling mendorong di dalam sekoci yang 
sekecil itu..? apakah kapal ini tidak lebih besar dari sekoci itu untuk 
tempat berteduk dan berlindung.."? lalu sang awak kapal menjawab :" ibu, 
kapal ini akan tenggelam karena sudah terlalu banyak air laut yang masuk"
Kemudian si ibu menjawab :" aku sangat berbahagia untuk tetap tinggal di 
kapal ini, karena sekoci dan pelampung itu tidak akan pernah sampai ke 
daratan yang akan kita tuju, karena mereka tidak akan kuasa menentukan 
arahnya, sementara Jikalau Tuhan mengijinkan kapal ini bertahan, maka akan 
sampailah kita ke daratan tujuan kita dan aku akan bertemu dengan anakku 
yang kucintai yang sedang menungguku disana". Si awak kapal bingung dan 
kembali bertanya :" bagaimana sekiranya kita tidak mampu untuk meneruskan 
perjalanan dan kita putar haluan untuk kembali..?" si ibu menjawab :" aku 
juga akan berbahagia, karena aku akan kembali berkumpul dengan suami ku 
yang sedang menunggu ku di rumah.." Lalu si awak kapal kembali bertanya:" 
Bagaimana kalau kapal ini tenggelam dan kita akan mati ditelan ombak 
badai..?" si ibu kembali menjawab dengan tenang dan senyum :" aku juga 
akan tetap berbahagia, karena aku akan bertemu dengan anakku yang telah 
lama pergi menghadap Sang Penciptanya". Seketika itu sang awak kapal baru 
tersadar.., ternyata ketabahan ibu ini sungguh luar biasa, lalu dengan 
tangan yang lembut ia menuntun ibu tua itu untuk masuk menuju ruang awak 
kapal serta berkata " Terimakasih Ibu, engkau telah memberiku pelajaran 
yang sangat berharga, bahwa hidup harus dihadapi dengan ketenangan jiwa dan 
terutama penyerahan diri kepada Tuhan Sang Pencipta"

Salam.

0 komentar: