Minggu, 22 Februari 2009 Faisal 0 komentar
INILAH.COM, Jakarta - Harga suku cadang kendaraan roda empat tetap tinggi bahkan cenderung naik sekitar 10%-30% menyusul melemahnya nilai tukar rupiah yang sempat menembus angka Rp 12 ribu per dolar AS.


Sejumlah pedagang suku cadang mobil di Pusat Onderdil Plaza Atrium (POPA), Jakarta Pusat, Minggu (22/2), mengatakan harga suku cadang tidak mengalami penurunan pasca penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) yang sudah terjadi beberapa kali itu.


Bahkan harga suku cadang terus meningkat, yang berdampak pada penurunan omzet mereka.


Menurut Boim, salah satu pemilik toko di POPA, sejak setahun lalu harga suku cadang mobil terus mengalami kenaikan mulai dari 10% hingga 30%.


Komponen tieroad untuk mobil Toyota Kijang, misalnya, harga suku cadang asli/originalnya Rp 110.000 per unit dan naik menjadi Rp 130.000. Sedangkan untuk barang imitasi satu setnya Rp 90.000 dan naik menjadi Rp 130.000 per buah .


"Rata-rata semua barang naik harganya, baik yang original maupun yang imitasi, kenaikannya juga bervariasi," ujar Boim.


Akibat harga suku cadang yang terus meningkat, maka jumlah pembeli pun turun.

Ia mengatakan sebelum krisis omzet penjualan per hari bisa mencapai Rp 5 juta hingga Rp 9 juta. Namun sejak harga suku cadang terus meningkat, omzet per harinya hanya sekitar Rp 3 juta.


"Untuk mencapai angka Rp 3 juta per hari saja susah saat ini," ujar Boim, yang sudah berjualan onderdil sejak 1980-an.


Untuk itu, ia terpaksa mengurangi margin keuntungan agar ada perputaran uang. Ia menambahkan konsumen peminat barang original sudah mulai berkurang, sebagian masyarakat lebih memilih untuk membeli barang imitasi atau pun barang bekas yang masih bisa digunakan.


"Kebanyakan barang yang laku adalah barang imitasi dan bekas, harganya lebih terjangkau," tambahnya.


Hal senada dikatakan Budi, pemilik toko onderdil khusus untuk merek Toyota. Suku cadang bekas dan imitasi menjadi pilihan konsumen pada saat ini, karena harganya lebih murah dibandingkan produk asli.


"Penjualan untuk barang original mulai mengalami penurunan, karena harganya masih tinggi," ujar Budi.


Hal tersebut, diakuinya, membuat pendapatnya menurun sekitar 15%. Ia mengatakan pada kondisi seperti saat ini omzet sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per hari sudah cukup bagus. Padahal sebelum krisis global omzet penjualannya bisa mencapai Rp 2 juta hingga Rp 5 juta per harinya. [tra]



READ MORE →

game

Jumat, 20 Februari 2009 Faisal 0 komentar
READ MORE → game